Sore itu, Juleha menerima kabar yang kurang menyenangkan. Bukan tentang timnya yang tidak bisa menyelesaikan dateline pekerjaan atau soal keluhan yang neko-neko, melainkan soal perpisahan.

Bulan ini salah satu teman kantor Juleha akan berhenti dari tempatnya bekerja. Demi keamanan dan keselamatan bersama, sebut saja namanya Mawar.

Mawar adalah karyawan yang menghabiskan masa mudanya di perusahaan sejak lulus SMEA, mulai dari gadis, pacaran, menikah punya anak tiga, hingga anaknya yang pertama kini sudah lulus SMK. Selama masa kerja, bisa dibilang, Mawar tidak pernah melakukan kesalahan fatal. Kalau terlambat sekali-dua kali selama setahun akibat si Dedek bungsu yang mendadak gamau lepas dari nenen saat berangkat kerja, atau suaminya sakit, atau dirinya yang sakit, itu masih wajar, tapi kalau sampai menghilangkan dokumen perusahaan, melawan atasan apalagi korupsi uang perusahaan, amit-amit aja, Mawar tidak pernah berani melakukannya, kepikiran aja nggak. Maklum, meskipun Mawar bukan orang yang religius dan rajin beribadah, tapi biar bagaimanapun, Mawar manusia waras yang menjunjung tinggi etika dalam bekerja.

Lantas kenapa, Mawar dilengserkan oleh perusahaan disaat ia masih cakap bekerja?

Juleha bertanya-tanya dalam hati. Memikirkan jawaban paling masuk akal dari semua pertanyaan yang menghantui. Pertanyaan yang mungkin sama terngiang-ngiangnya di telinga para Karyawan yang tiba-tiba mendapat Pemutusan Hubungan Kerja dari Perusahaan yang menjadi sumber nafkahnya selama puluhan tahun.

Melihat kapasitas kerja Mawar dan kondisi perusahaan. Juleha maklum jika tahun ini Mawar terkena gelombang pemutusan kerja. Semakin hari, hal-hal yang dirubah menjadi program digital semakin banyak. Jika 1 tahun yang lalu kita harus mengambil tiket parkir di sebuah Mal dan menukarkannya kepada mbak penjaga di pintu keluar setelah kita selesai berkunjung, maka tahun ini kita tidak lagi sering melihat wajah para mbak dan mas di loket keluar. Cukup menekan tombol saat masuk, dan meng-scan QR code yang ada pada struk parkir saat hendak keluar, otomatis jumlah yang harus dibayarkan di potong dari saldo rekening kita.

Atau jika kita ingin memesan suatu layanan, kebanyakan perusahaan kini tidak lagi memiliki banyak kantor pelayanan yang tersebar dimana-mana. Kalaupun ada, posisi Front desk di tiap cabang mungkin cukup diwakili satu orang per cabang, sisanya diarahkan ke mesin ticketing atau komputer untuk melayani kebutuhan pelanggan.

Intinya, semakin lama, manusia tergantikan dengan sistem, tergantikan dengan komputer, tergantikan dengan hal-hal digital, semua serba Online.

Lantas apa yang bisa kita lakukan di era serba digital seperti sekarang?

Belajar.

Kok malah suruh belajar?

Iya, Belajar mengenali potensi diri sendiri agar dapat menyesuaikan dengan perubahan yang begitu cepat.

Cuma orang-orang yang tidak mau terus belajar menggali potensi dirinya yang akan tersisih oleh perubahan zaman.

Sudah menjadi takdir bahwa Singa adalah karnivora yang akan menjadikan Rusa sebagai mangsanya. Tapi seandainya Rusa tahu bahwa ia dianugrahi kecepatan berlari 90Km/Jam, hampir dua kali kecepatan berlari seekor Singa yg cuma 58Km/jam.

Seandainya Rusa tahu bahwa menoleh ke belakang selama berlari akan mengurangi kecepatannya dan itulah yang menyebabkan ia tidak fokus pada pelariannya dan lambat laun malah semakin pasrah untuk diterkam.

Seandainya Rusa menyibukkan dirinya untuk belajar dan mengasah kemampuan larinya dan mau membagikan rahasia kecil ini kepada kawanan rusa lainnya, tentu rusa masa kini akan sangat berbeda sekali dengan rusa-rusa terdahulu.

Back to Belajar. kita sering sekali mengeluh tentang perubahan, tentang dampaknya, tentang efek yang ditimbulkan, tapi ngenesnya, setiap hari kita juga masih melakukan hal yang itu-itu saja, yang begitu-begitu saja.

Kenapa kita ngga coba belajar skill baru yang mendukung pekerjaan kita? kenapa kita ngga berani ambil sedikit resiko untuk mengetahui hal lebih banyak?

Padahal, banyak banget tutorial-tutorial yang dibagikan lewat media sosial secara gratis. Mulai dari teknik masak, menanam cabai, bikin kimchi, sampai teknik bikin video. Belum ada tutorial? kenapa kita ga jadi pioneer buat berbagi tutorialnya?